TADABBUR SURAT AL A’LA

[22.32, 24/6/2021] Miftah Tauhid: *KAJIAN FIKROH QURAN*

*TADABBUR SURAT AL A’LA*
KH. Abdul Aziz AR, Lc, Al-Hafidz
Kamis, 24 Juni 2021

*MUKADDIMAH*

Hanya Allah yg menggerakkan kecintaan kita kepada kalam dan wahyuNya sehingga menakdirkan kita  dan memilih kita untuk mempelajari surat Al-A’la., 

Surat Al-A’la itu sangat akrab bagi orang-orang beriman, khususnya Bapak-bapak, karena menjadi surat yg selalu dibaca pada saat shalat jum’at dan shalat ied. 

Meski surat Makkiyah para sahabat meriwayatkan inilah surat pertama yg dibaca Rasulullah ketika hijrah setelah sampai di Madinah. 

Oleh karena itu mari niatkan kesabaran kita belajar Qur’an ini yang sesungguhnya tdk perlu sabar karena memang sebentar, sedikit, sepekan sekali.  Sebetulnya wajar.Tapi manusia dg kelemahannya dan godaan syaitannya meski sdh dikiati sebentar sedikit, sepekan sekali dari seharusnya tiap hari. Tapi akhirnya memang butuh kesabaran. Maka insyaallah kalo kita niatkan kajian ini agar Allah memilih kita termasuk orang yg qadha nahbahu atau yang yantadhir maka insyaallah kita betul2 termanfaati oleh usaha yg tdk seberapa ini  dengan manfaat yang besar. 

Qodho nahbahu itu artinya adalah orang yg sdh meninggal dunia, yantadhir artinya orang yg dipanjangkan umurnya. Ibu2 bisa baca ayat ini di Al-Ahzab 23. Qodho nahbahu terjemahannya meninggal.

Biasanya meninggal mnggunakan kata maata atau tuwuffiya atau intaqala ila rohmatih  tapi yg dipilih Allah di ayat ini qodho nahbahu. Maksudnya meninggal tetapi ada maksud meninggal yg seperti apa harus dipersiapkan oleh orang2 beriman? 

Qodho salah satu maknanya menyelesaikan, nahbahu bisa bermakna nazar atau cita-cita  atau tekad. Jadi qodho nahbahu bermakna matinya masih dalam keadaan bercita-cita. Cita-cita dakwah, cita-cita hafal 30 juz, cita-cita terus dalam kesholihan, dalam keistikomahan, cita-cita menjadi aktifis qiyamul lail dll. Akhwat ukhtifis 🧕🏻  

Sehingga ketika dia meninggal betapapun cita-citanya belum sepenuhnya terealisasi Allah sudah puji dg ungkapan qodho nahbahu. Kalo Allah gunakan kata mata atau tuwuffiya matinya biasa-biasa saja, mati secara umum bukan mati yg berkualitas. 

Kita alhamdulillah sudah terbiasa diajarin bercita-cita yang tinggi. Doa kita: Wa amitha alas syahadati fi sabilika, Doa ini kalo dipanjatkan dg penuh kesungguhan dan keikhlasan insyaallah ketika dipanggil maka termasuk yg meninggal dg kualitas qodho nahbahu.  

Bagi yg panjang umur disebut dg yantadzir. Yantadzir asal artinya menunggu. Namanya menunggu biasanya membosankan melelahkan. Maka yg menunggu atau dipanjangkan umur juga punya tantangan , dimana menunggunya tetap dalam keadaan istiqomah.  Menunggu dengan semangat wama baddalu tabdila. Tidak akan merubah cita-citanya, keinginannya, amal-amalnya masih terus dalam kondisi annahb atau bernuansa fi sabilillah. Sebagaimana doa wa amitha ala syahadati fi sabilik. 

Ini perlu saya sampaikan mengingat sudah lumayan jauh kajian kita, sudah nyaris setengah juz 30. Annas- al-a’la. Kita sadar baru ½ juz saja sudah punya potensi yg besar utk membuat diri manusia apakah qodho nahbahu apa yantadhir. Kita tdk bisa memilih, itu pilihan Allah. Kita harus siap dipilihkan satu dari keduanya. Tidak perlu ada yg diingin-inginkan, meski boleh saja tersirat ingin qodho nahbahu tapi terealisasinya di tangan Allah swt. sepenuhnya. Wallahu a'lam

MIT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mintalah Kepada Allah Sampai Perkara Remeh Sekalipun